Menurut Professor Bill Lazier, seorang dosen di Stanford Graduate School of Business, organisasi tidak akan hancur karena kurang pendapatan, namun akan hancur bila kekurangan “Uang Tunai” atau “CASH”.

Karena krisis keuangan, Scott Paper harus dijual kepada Kimberly Clark pada awal 90-an, setelah melalui stage 1 hingga 4. Scott Paper bahkan harus menrekrut Al Dunlap atau terkenal dengan sebutan Rambo Al karena kekhususannya dalam menangani perusahaan diambang kejatuhan secara brutal.

Zenith adalah perusahaan produsen radio dan televisi yang berjaya di Amerika pada tahin 1940-an. Seperti halnya perusahaan besar yang lain, Zenith melalui tahapan stage 1 hingga 5 dan kemudian hancur. Zenith memasuki Stage 1 ketika dengan sombongnya mengabaikan persaingan dengan TV buatan Jepang pada tahun ’60-an. Kemudian memasuki Stage 2 pada awal ’70-an ketika berhasil mengalahkan perolehan RCA dan kemudian menggandakan kapasitas melebihi debt-to-equity ratio hingga 100%. Kemudian masuk ke Stage 3 ketika mulai menyalahkan keadaan external, yaitu perdagangan dengan Jepang. Melangkah ke Stage 4 ketika di akhir ’70-an sudah memiliki terlalu banyak investasi namun tidak memperbaiki keadaan. Kemudian keadaan keuangan Zenith pun menurun hingga kurang dari 5% dan mengalami mengalami kehancurannya di tahun ’95.