Kami tiba di pulau Maratua sblm sunset. Pulau Maratua masih sepi dari aktivitas turisme. Disini hanya ada dua penginapan saja. Namun dari pulau Maratua lebih dekat untuk islands hoping karena jaraknya paling hanya 30 menitan ke pulau-pulau lain destinasi kami.
Kami menginap di penginapan pak Jahim, istrinya memasak enak sekali, seperti masakan emak di rumah, apalagi sambalnya, maknyusss, gw aja makan ampe nambah terus. Bahkan sudah dua kali makan dari cobek sambalnya. Makan disini selalu ikan, karena ayam, sapi dan bahkan sayur jarang. Jadi harus pesan dulu kalau mau ayam dan sayur.
Terus ada satu hal yang lucu, walau di pantai, kami kesulitan mencari penjual kelapa muda, karena tidak ada yang memanjat untuk mengambil kelapa, jadi tetap harus pesan.
Paginya, kami mulai islands hoping, dimulai dengan snorkeling dulu di lepas Maratua. Sayang cuaca masih tetap saja mendung bahkan hujan, tapi tidak menghalangi kami untuk tetap menikmati keindahan Maratua. Karang dan ikannya indah sekali.
Selanjutnya kami melanjutkan ke pulau tak berpenghuni bernama Samama, di pulau ini kami berhenti untuk melihat ada apa di pulau ini. Ternyata benar, kami menemukan ikan2 pari kecil dan ikan amphibi bernama tempakul kalau tidak salah. Kami semua terkagum-kagum dengan biota laut itu. Di tengah asiknya kami menikmati pulau itu, tiba-tiba hujan besar, maka kami putuskan naik ke boat dan melanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu melihat penyu di pulau Sangalaki.
Perjalanan ke pulau sangalaki hanya sekira 10-20 menit. Sayangnya begitu sampai cuaca masih mendung & gelombang tak bersahabat, jadi kami tak bisa snorkeling & berenang bersama penyu. Namun kami diajak ke tempat penangkaran telur penyu dan beruntungnya kami bisa melihat penyu2 kecil aka tukik itu keluar dari tempat penetasannya, lucu betul mereka-mereka itu, jumlahnya ada sekira 120 ekor. Bersamaan mereka keluar, elang-elang leher putih khas daerah sana sudah terbang mengitar di atas, bersyukur kami bisa melihatnya. Kabarnya mereka juga diincar biawak besar.
Selesai melihat tukik, kami putuskan pulang. Namun sempat berenang beberapa saat disana, karena pantainya landai hingga lebih dari puluhan meter dan hangat airnya.
Selanjutnya perjalanan diteruskan ke pulau Nabuco, dimana terdapat resort milik orang Jerman. Perjalanan sekira 10-20 menit. Resortnya cukup bagus dengan view yang bagus menghadap ke pulau gusung kalau tidak salah. Kami menikmati pemandangan sebentar disana dan minum-minuman hangat atau soft drink disana.
Dari nabuco, kami lanjutkan ke pulau gusung. Pulau Gusung tak berpenghuni, hanya pulau pasir kecil dengan sedikit tanaman laut & pantai yang landai hingga puluhan meter. Kami habiskan untuk menyusuri pantai, berenang & berfoto.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke destinasi utama kami, yaitu danau stingless jellyfish. Ada 2 tempat, yaitu di pulau Maratua dan di Pulau Kakaban. Di pulau Maratua perjalanan mencapai danau sedikit adventurous karena kami harus melalui hutan bakau, dan lumpur yang lumayan dalam hingga ke pinggang. Bahkan kami menemukan ular hijau di sana. Jadi harus ekstra hati2 dan jangan banyak gaya. Namun semua terbayarkan ketika kita sudah sampai di danau dan bisa berenang dengan semua stingless jellyfish yang ada disana. Subhanalloh, sangat takjub kami disana, ciptaan Tuhan sungguh agung. Tak terasa 3 jam kami habiskan berenang disana dalam kondisi cuaca hujan. Perjalanan pergi yang tadi berat jadi tak terasa setelah kami dari sana. Kabarnya hanya ada 2 tempat di dunia yang punya stingless jellyfish, yaitu di palau Filipina dan di Kepulauan Derawan KalTim Indonesia, yess bangga sekali.
Setelah takjub dengan danau di Maratua, kami lanjutkan ke pulau Kakaban, jarak tempuh sekira 20-30 menit dari Maratua. Setiba di Kakaban kami tak kalah semangat. Jalan menuju danau sudah jauh lebih rapih dari danau di Maratua tadi. Sudah ada jalan kayu menanjak menuju danau. Jalan kayu sudah cukup berumur dan licin, jadi musti berhati2 juga di sana. Pemandangan menakjubkan kembali kami lihat, ya Alloh, danaunya indaaaaaahh sekali dan sangat tenang. Kami berasa seperti sedang di film-film romantis atau misteri ha3x. Kami pun berfoto dan berenang disana, kembali bersama stingless jellyfish. Ada beberapa species yang berbeda dengan yang ada di Maratua. Tapi yang perlu kami highlight di Kakaban adalah, keindahan view dan ketenangannya pertamax gan :p. Hal lainnya kita bisa dapat both sunrise & sunset disana dengan cahayanya yang menembus danau, amazing.
Di lepasan pantai Kakaban sebetulnya bisa digunakan untuk snorkeling, namun sayangnya waktu itu kami sudah lelah dan lebih senang menikmati hangat dan indahnya sunset. Akhirnya mas Maliq dari @KakabanTrip mengajak kami menikmati sunset di resort Paradise Maratua.
Pemandangan di Resort Paradise Maratua pun tak kalah indahnya, perfect memang ciptaan Tuhan. Langsung bisa kami nikmati sebentar dari jetty di resort sambil duduk-duduk, minum dan beberapa memotret serta bermain kartu.
Pengalaman yang sangat tak terlupakan, amzingly lovely.